BANYAK orang tidak pernah merasakan dirinya mengidap GR atau gede rasa atau prejudice” atau suudzon. Pengalaman saya sejak mahasiswa hingga sekarang menunjukkan bahwa di sekitar kita memang masih ada orang-orang yang berkepribadian demikian. Mungkin, dari 100 orang, ada satu orang yang mengidap GR.
A.Beberapa contoh yang saya ambil dari pengalaman dan dari beberapa literatur yang pernah saya baca:
1.Merasa ditertawakan
Si A, adalah teman satu kos saya di depan Kampus Universitas Trisakti, Jakarta. Ada yang selalu saya perhatikan. Tiap kalau ada beberapa orang atau anak kos tertawa tidak jauhdari dirinya, dia merasa gelisah. Wajahnya menunjukkan ketidaksenangan. Ketika saya tanya, dia menjawab bahwa dia merasa selalu ditertawakan orang lain. Padahal, ketika saya tanya anak-anak kos yang tertawa itu, mereka bercerita tentang sinetron yang lucu yang ditontonnya semalam.
2.Merasa dituduh langsung
Seorang kondektur yang sedang menarik uang ke penumpang tiba-tiba mencium bau kentut. Bahkan beberapa penumpang juga tutup hidung. Saking jengkelnya, kondekturpun berteriak :” Yang kentut pasti belum bayar…!”. Tiba-tiba seorang laki-laki yang memakai baju kotak-kota berdiri dan marah-marah ke kondektur:” Br*ng** lu! Gue tadi kan sudah bayar! Justru uang kembaliannya belum elu kembaliin…!”. Hahaha,…semua penumpang tertawa terbahak-bahak.
3.Ada Facebooker merasa dianggap bodoh
Saya kadang-kadang membuat status yang berbunyi: “Orang yang mencela pendapat saya biasanya 1.Belum mengenal saya secara pribadi. 2.Paling tinggi Cuma luluusan satu perguruan tinggi 3. Ilmu pengetahuannya sedikit. 4. Tidak memahami epistemologi. 5.IQ-nya rendah.
Lantas, ada satu dua Facebooker (tidak banyak) mengatakan saya sombong dan suka membodoh-bodohkan orang lain.
Padahal, status saya bersifat umum (tidak menyebut nama siapapun).
Lantas, ada satu dua Facebooker (tidak banyak) mengatakan saya sombong dan suka membodoh-bodohkan orang lain.
Padahal, status saya bersifat umum (tidak menyebut nama siapapun).
4.Merasa dihina
Teman kuliah saya ,Si B namanya, dia asli orang Jakarta. Seumur hidup belum pernah ke Surabaya. Suatu saat dalam perjalanan ke Bali, saya singgah dulu di Surabaya. Waktu itu sedang liburan semester. Ketika saya dan Si B makan di restoran, tiba-tiba datang Si C yang juga teman kuliah yang rumahnya di Surabaya. Si C langsung mendekati kami berdua dan berteriak:” He! J***ok kalian…! datang ke Surabaya nggak bilang-bilang…!”. Si A merasa tersinggung mendengar kata “Jancok” itu. Dia merasa terhina dan hampir terjadi pertengkaran antara Si B dan Si C.
5.Merasa akan diresuffle
Ketika SBY akan melakukan resuffle kabinet, maka ada politisi dari sebuah parpol yang mengucapkan kalimat-kalimat yang mengancam. kalau diterjemahkan, kalau sampai ada mentterinya dicopot, maka dia akan membuka isi kontrak politik yang katanya bersifat rahasia. Akan dibeberkan ke masyarakat. Padahal, SBY tidak pernah menyebut nama-nama menteri yang akan diresuffle. Dan masih banyak contoh orang-orang pengidap GR atau “prejudice”. Tampaknya mereka tak akan pernah sembuh kecuali konsultasi dengan seorang psikolog.
B.Kenapa seseorang mengalami GR?
Penyebabnya tentu banyak. Antara lain:
1.Pribadi yang lemah.
2.Mudah tersinggung
3.Merasa lebih pandai daripada orang lain yang belum dikenalnya secara pribadi
4.Terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengetahuan yang dimiliki
5.Penarikan kesimpulan logika yang keliru
6.Dan lain-lain.
Penyebabnya tentu banyak. Antara lain:
1.Pribadi yang lemah.
2.Mudah tersinggung
3.Merasa lebih pandai daripada orang lain yang belum dikenalnya secara pribadi
4.Terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengetahuan yang dimiliki
5.Penarikan kesimpulan logika yang keliru
6.Dan lain-lain.
C.Bagaimana solusi mengatasi GR?
banyak cara mengatasi GR. Antara lain:
1.Konsultasi dengan psikolog atau sahabat yang memahami psikologi atau banyak membaca buku-buku psikologi
2.Jangan tersingggung jika tidak menyebut nama atau ciri-ciri Anda
3.Bersikap cuek saja
4.Menanyakan apa maksudnya kepada orang yang bersangkutan
5.Mencoba memahami maksud orang lain
6.Dan lain-lain
banyak cara mengatasi GR. Antara lain:
1.Konsultasi dengan psikolog atau sahabat yang memahami psikologi atau banyak membaca buku-buku psikologi
2.Jangan tersingggung jika tidak menyebut nama atau ciri-ciri Anda
3.Bersikap cuek saja
4.Menanyakan apa maksudnya kepada orang yang bersangkutan
5.Mencoba memahami maksud orang lain
6.Dan lain-lain
Semoga bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar